Kukuh Laksana
Saya Kukuh, lahir di Batang pada 21 Maret 2000. Sampai usia 12 tahun, saya tumbuh di kota kecil itu dengan segala keterbatasannya—tapi justru dari sana, saya belajar banyak tentang rasa ingin tahu. Sekitar kelas 6 SD, saya mulai penasaran dengan komputer dan hal-hal seputar internet. Saat itu warnet masih jadi tempat sakral, dan saya mulai menghabiskan waktu bukan hanya untuk main game, tapi juga ngoprek blog.
Biografi
Ketika pindah ke Jakarta, perubahan lingkungan membawa banyak tantangan baru. Tapi justru dari sanalah saya bisa mengenal lebih jauh dunia digital. Di awal masa SMP, saya mulai serius bikin blog, dari platform gratisan sampai akhirnya ngerti cara pasang iklan AdSense. Saat teman-teman lain sibuk main, saya sibuk utak-atik template, nulis artikel, dan belajar SEO secara otodidak. Mungkin kalau ditarik garis, di sanalah awal mula ketertarikan saya pada digital marketing muncul.
Saya tidak kuliah, tapi bukan berarti berhenti belajar. Justru di luar ruang kelas, saya menemukan banyak hal yang justru tidak diajarkan di pendidikan formal. Saya masuk lebih dalam ke dunia internet marketing, mulai dari jualan jasa sosial media, belajar cara membangun brand, sampai paham alur customer journey dan cara mengoptimalkannya lewat teknologi. Saya belajar semua secara bertahap, dari nol, lewat pengalaman nyata, trial and error, dan ratusan jam ngulik sendiri.
Dari situ, saya mulai sadar bahwa setiap proyek digital—apa pun bentuknya—selalu membutuhkan satu hal yang sama: nama domain. Pemahaman itu yang memperkenalkan saya pada dunia domaining. Awalnya saya cuma iseng cari nama domain keren, lalu beli dan simpan. Tapi lama-lama saya makin paham, bahwa nama domain bukan sekadar alamat web, tapi bisa jadi aset digital bernilai tinggi. Saya pernah jadi full-time domainer beberapa tahun, dan dari situ banyak belajar soal penilaian nama, branding, tren internet, bahkan psikologi konsumen.
Pekerjaan & Keahlian
Meskipun saya suka pemrograman dan ngerti logika sistem, saya bukanlah programmer yang jago coding. Tapi saya cukup paham untuk bisa membangun sistem, menghubungkan elemen, dan membuat sesuatu yang fungsional. Saya tahu cara kerja server, cara memindahkan hosting, mengamankan data, dan mengatur infrastruktur digital agar performanya optimal. Saya lebih nyaman di sisi teknis, tapi bukan yang terlalu teknikal—saya ada di tengah-tengah antara digital strategist dan implementator.
Saya bukan tipe yang suka tampil di depan atau bicara panjang lebar di panggung. Saya lebih senang menganalisis di balik layar, memahami permasalahan, lalu memikirkan solusi yang paling efektif dan aplikatif. Gaya kerja saya cenderung tenang dan mendalam—saya suka proses berpikir yang berlapis, bukan yang instan atau reaktif. Saya percaya bahwa semua strategi yang bagus harus dimulai dari riset yang baik, dan setiap solusi harus punya dasar yang jelas serta terukur.
Dari sisi pemasaran digital, saya terbiasa menangani berbagai hal: mulai dari menyusun strategi konten, merancang kampanye iklan, menganalisis data audiens, sampai menyesuaikan pesan yang paling tepat sesuai target market. Saya juga cukup aktif mengikuti perkembangan algoritma mesin pencari, tren sosial media, serta tools digital terbaru yang bisa bantu mempercepat eksekusi. Buat saya, teknologi itu bukan tujuan akhir, tapi kendaraan untuk membantu bisnis bergerak lebih cepat dan lebih tepat sasaran.
Minat & Visi
Saya juga punya ketertarikan tinggi pada tren digital, baik itu tentang tools baru, gaya komunikasi baru, hingga bagaimana data digunakan untuk membaca pola perilaku konsumen. Dunia digital bergerak cepat, dan saya suka berada di tengah-tengah perubahan itu, mencoba hal-hal baru, lalu mengadaptasikannya ke dalam strategi kerja yang lebih efisien dan relevan.
Dulu, saat SMP, saya pernah bercita-cita jadi pendiri sosial media atau startup sendiri. Mimpi itu mungkin belum terwujud secara penuh, tapi arah perjalanannya masih sejalur. Semangatnya masih sama: membangun sesuatu yang berguna, memberi nilai tambah, dan membantu orang lain melalui teknologi. Sekarang, saya terus menapaki jalur yang saya suka—menggabungkan analisis, strategi, dan teknologi dalam satu rangkaian proses yang utuh.
Hidup dan karier saya adalah kombinasi antara rasa penasaran yang tidak pernah padam, keinginan untuk terus belajar, dan dorongan untuk menciptakan sesuatu yang berdampak. Saya percaya bahwa meskipun kita tidak datang dari jalur pendidikan formal yang "ideal," bukan berarti kita tidak bisa jadi profesional yang berkualitas. Dunia digital membuka kesempatan yang luas bagi siapa saja yang mau konsisten belajar dan tumbuh—dan itulah yang saya jalani hingga hari ini.